Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 24 Agustus 2011

Gunung Prahu

Gunung Prahu adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada di koordinat 7° 11′ 13″ LS, 109° 55′ 22″ BT.
Gunung itu merupakan salah satu puncak di Dataran Tinggi Dieng selain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah ini memiliki ketinggian 2.565 meter di atas paras laut.
Gunung ini memiliki kawasan hutan yang masih asri, indah dan terjaga. Di dalamnya terdapat berbagai tumbuhan seperti Kantong Semar, aneka tumbuhan paku dan satwa. Sedangkan di sisi Kabupaten Wonosobo, terdapat berbagai peninggalan masa lalu berupa candi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Prahu

Minggu, 21 Agustus 2011

Panduan Pendaki Bertahan Hidup Kala Tersesat Di Hutan Gunung

Bagi para pendaki gunung ataupun penjelajah, masuk hutan bukanlah hal yang menakutkan atau mengerikan, tapi bagi kita yang bukan seorang penjelajah ataupun pendaki gunung, tersesat di hutan adalah hal yang paling di takuti apabila kita ikut tour naik gunung ataupun ke hutan.

Sekarang, jangan panik ataupun takut bila tersesat di hutan. Menurut suku pedalaman di Sumatera, jangan takut bila tersesat, yang kita perlukan hanyalah belajar dari monyet. Jika sudah di hutan perbekalan Anda habis, makanlah buah-buahan yang ada di hutan yang dimakan monyet, karena buah yang dimakan monyet pasti tidak beracun, tapi jangan makan buah yang tidak mau dimakan monyet karena buah itu beracun.

Lalu jangan khawatir bila tidak bisa memastikan mana timur dan barat. Tipsnya adalah, lihatlah ujung pohon di kawasan hutan itu. Ujung pohon umumnya akan condong ke arah matahari terbit. Jika tidak terlihat jelas, maka tips lainnya adalah melihat lumut di bagian bawah pohon. Lumut yang paling tebal dan hijau, itu pasti bagian timur.

Sedangkan lumut yang tidak terlalu tebal, dipastikan di arah barat. Kalau kita kehausan di tengah hutan dan tidak menemukan sungai, minum saja air dalam lubang sepanjang di dalam lubang ada jentik-jentik nyamuk. Kalau jentik nyamuk saja bisa bertahan hidup dalam air itu, maka kita juga bisa meminum airnya, tapi jika ada air yang bening, namun tidak ada jentiknya, jangan coba-coba untuk kita minum, bisa jadi air itu ada racunnya.

http://www.tdwclub.com/panduan-pendaki-bertahan-hidup-kala-tersesat-di-hutan-gunung

Penyakit Gunung atau Ketinggian (MOUNTAIN OR ALTITUDE SICKNESS) MENDAKI GUNUNG

MENDAKI GUNUNG

Kenikmatan mendaki gunung dan puncak-puncak ketinggian di dunia memang tidak dapat dipungkiri merupakan harapan banyak orang. Namun demikian berada di puncak-puncak ketinggian di dunia ada bahaya/resiko yang bisa dialami manusia yaitu bahaya timbulnya penyakit karena berada di ketinggian (Altitude or Mountain Sickness). Penyakit ketinggian dapat terjadi pada beberapa orang ketika berada di ketinggian minimal 2.500 m dpl, tetapi gejala serius bisa saja tidak terjadi hingga berada di ketinggian 3.000 m dpl. Namun demikian di banyak kasus ketinggian pada dasarnya tidaklah penting tetapi seberapa cepat kita mendaki ke ketinggian tersebut.

Penyakit Akut di Pegunungan (Acute Mountain Sickness (AMS)) ini sebenarnya lebih sering terjadi pada pria muda yang terlalu bersemangat karena mereka lebih cenderung untuk mencoba melakukan pendakian cepat dengan berlari menaiki gunung seperti beberapa super hero yang nekad. Mengikuti petunjuk umum pendakian jauh lebih aman (dan lebih menyenangkan) untuk menghindari penyakit ketinggian dengan merencanakan jadwal yang masuk akal yang memungkinkan untuk aklimatisasi bertahap untuk ketinggian saat kita mendaki, (Kita dapat turun ke daerah yang lebih rendah secepat yang kita inginkan!).

Apa itu Ketinggian (High Altitude) ?

Sulit untuk menentukan siapa yang mungkin akan terpengaruh oleh penyakit ketinggian karena tidak ada faktor-faktor tertentu seperti usia, jenis kelamin, atau kondisi fisik yang berkorelasi dengan kerentanan seseorang terhadap sakit karena ketinggian. Beberapa orang menjadi rentan tetapi beberapa orang lainnya tidak rentan karena berada di tempat-tempat yang tinggi.

Kebanyakan orang bisa naik ke 2.500 meter dpl. dengan efek sedikit atau tidak ada. Jika kita telah berada di ketinggian yang sebelumnya tanpa masalah, kita mungkin dapat kembali ke ketinggian yang sama tanpa masalah selama kita benar-benar berkalimatisasi. Jika kita belum berkunjung ke ketinggian tinggi sebelum, kita harus berhati-hati ketika melakukannya.

Penyebab Penyakit Ketinggian

Persentase oksigen di atmosfer di permukaan laut adalah sekitar 21% dan tekanan udara adalah sekitar 1000MB (760 mmHg).

Seiring dengan peningkatan ketinggian, persentase tetap sama tetapi jumlah molekul oksigen per sekali menarik napas akan berkurang. Pada 3.600 meter dpl tekanan udara hanya sekitar 630 mb (480 mmHg), jadi ada molekul oksigen sekitar 40% lebih sedikit per sekali menarik napas sehingga tubuh harus menyesuaikan untuk memiliki oksigen kurang.

Selain itu, tekanan udara lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi dapat menyebabkan cairan bocor dari kapiler di kedua paru-paru dan otak yang dapat menyebabkan cairan keluar dan membanjiri paru-paru atau otak. Melanjutkan ke ketinggian yang lebih tinggi tanpa aklimatisasi yang tepat dapat menyebabkan penyakit, berpotensi serius bahkan mengancam jiwa di ketinggian.

Aklimatisasi (Acclimatisation)

Penyebab utama penyakit ketinggian ini jika kita terlalu cepat mencapai tempat-tempat ketinggian. Apabila kita cukup waktu untuk mencapai tempat-tempat yang tinggi, tubuh kita akan beradaptasi dengan penurunan oksigen di ketinggian tertentu. Proses ini dikenal sebagai aklimatisasi dan umumnya membutuhkan satu sampai tiga hari pada setiap ketinggian tertentu, misalnya jika kita naik sampai 3.000 meter dpl dan menghabiskan beberapa hari di ketinggian itu, tubuh kita akan menyesuaikan diri sampai 3.000 meter. Jika kita kemudian naik ke 5.000 meter dpl. tubuh kita harus menyesuaikan diri sekali lagi, demikian seterusnya.

Beberapa perubahan yang akan terjadi dalam tubuh kita yang memungkinkan untuk mengatasi dengan penurunan oksigen di udara :
Meningkatnya kedalaman bernafas.
Tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah (haemoglobin) untuk membawa oksigen.
Tekanan dalam kapiler paru meningkat, "memaksa" darah ke bagian paru-paru yang biasanya tidak digunakan ketika bernapas di permukaan laut.
Tubuh memproduksi lebih dari enzim tertentu yang menyebabkan pelepasan oksigen dari hemoglobin ke jaringan tubuh.

Pernapasan Periodik Selama Tidur (Cheyne-Stokes respirasi)

Di atas 3.000 meter dpl kebanyakan orang mengalami pernapasan periodik selama tidur yang dikenal sebagai respirasi Cheyne-Stokes. Pola ini dimulai dengan beberapa napas pendek dan meningkat menjadi respirasi mendesah dalam-dalam kemudian jatuh dengan cepat bahkan berhenti sama sekali selama beberapa detik dan kemudian napas pendek mulai lagi. Selama periode ketika bernapas berhenti orang sering menjadi gelisah dan mungkin terbangun dengan perasaan tiba-tiba sesak napas. Hal ini dapat mengganggu pola tidur, melelahkan pendaki. Jenis pernapasan tidak dianggap normal di ketinggian. Acetazolamide sangat membantu dalam mengurangi pernapasan periodik.

Penyakit Akut di Pegunungan (Acute Mountain Sickness (AMS))

AMS adalah sangat umum di ketinggian tinggi. Pada lebih dari 3.000 meter dpl 75% orang akan mengalami gejala ringan. Terjadinya AMS tergantung pada elevasi, laju pendakian, dan kerentanan individu. Banyak orang akan mengalami AMS ringan selama proses aklimatisasi. Gejala biasanya mulai 12 sampai 24 jam setelah tiba di ketinggian dan mulai penurunan keparahan sekitar hari ketiga.

Gejala AMS ringan meliputi:
Sakit kepala
Mual & Pusing
Kehilangan nafsu makan
Kelelahan
Sesak napas
Tidur terganggu
Perasaan malaise Umum

Gejala cenderung lebih buruk pada malam hari dan ketika irama pernapasan menurun. AMS ringan tidak mengganggu aktivitas normal dan gejala umumnya mereda dalam waktu dua sampai empat hari sebagai aklimatisasi tubuh. Selama terjadinya gejala yang ringan, dan hanya mengganggu, pendakian dapat melanjutkan pada tingkat moderat. Ketika hiking, adalah penting bahwa Anda berkomunikasi gejala penyakit segera untuk orang lain pada perjalanan Anda.



AMS Sedang

Tanda-tanda dan gejala AMS Sedang meliputi:
Sakit kepala parah yang tidak berkurang dengan obat-obatan
Mual dan muntah kelemahan, meningkatkan dan kelelahan
Sesak napas
Penurunan koordinasi (ataksia).

Aktivitas yang normal sulit, meskipun orang masih dapat berjalan sendiri. Pada tahap ini, hanya obat-obatan canggih atau keturunannya dapat membalikkan masalah. Turun ke tempat yang lebih rendah hanya 300 meter dpl akan menghasilkan beberapa perbaikan, dan dua puluh empat jam pada ketinggian yang lebih rendah akan menghasilkan perbaikan yang signifikan. Orang harus tetap di ketinggian rendah sampai semua gejala sudah reda (sampai 3 hari). Pada titik ini, orang telah menyesuaikan dengan iklim untuk ketinggian itu dan dapat mulai mendaki lagi.

Tes terbaik untuk AMS sedang adalah menyuruh seseorang yang terkena AMS sedang berjalan dengan tumit sampai ujung kaki membentuk garis lurus seperti yang dilakukan pada tes kesadaran. Seseorang dengan ataksia tidak akan mampu berjalan lurus. Ini merupakan indikasi yang jelas bahwa turun ke ketinggian yang lebih rendah perlu segera dilakukan. Hal ini penting untuk menghindari sebelum ataksia mencapai titik di mana mereka tidak bisa berjalan sendiri (yang akan memerlukan evakuasi tandu).

AMS Parah

AMS parah hasil dalam peningkatan keparahan gejala tersebut termasuk : Sesak napas saat istirahat, Ketidakmampuan untuk berjalan, Penurunan status mental, Bocor cairan di paru-paru, AMS parah membutuhkan turun ke tempat yang lebih rendah secepatnya dari ketinggian sekitar 600 meter dpl dan ke ketinggian yang lebih rendah lagi.

Ada dua kondisi serius yang berhubungan dengan ketinggian AMS parah : High Altitude Cerebral Edema (HACO) dan High Altitude Edema Paru (HAPO). Yang kedua yang lebih sering terjadi, terutama bagi mereka yang mampu beradaptasi terhadap iklim. Tapi, ketika mereka lakukan terjadi, biasanya pada orang yang terlalu tinggi terlalu cepat atau pendakian pada daerah yang sangat tinggi dan tinggal di sana. Dalam kedua kasus kurangnya hasil oksigen kebocoran cairan melalui dinding kapiler menjadi baik paru-paru atau otak.

High Altitude Edema Paru (HAPO)

HAPO hasil dari cairan yang terbentuk di paru-paru. Cairan ini mencegah pertukaran oksigen yang efektif. Ketika kondisi menjadi lebih parah, tingkat oksigen dalam aliran darah berkurang, yang menyebabkan sianosis, gangguan fungsi otak, dan kematian.

Gejala HAPO meliputi :
Sesak napas pada saat istirahat
Sesak di dada, dan batuk terus-menerus membesarkan cairan putih, berair, atau berbusa
Ditandai kelelahan dan kelemahan
Perasaan sesak napas yang akan datang di malam hari
Kebingungan, dan perilaku irasional

Kebingungan, dan perilaku irasional adalah tanda-tanda bahwa oksigen tidak cukup mencapai otak. Salah satu metode untuk pengujian diri sendiri untuk HAPO adalah untuk memeriksa waktu pemulihan kita setelah pengerahan tenaga. Dalam kasus HAPO, turun ke tempat yang lebih rendah secepatnya sekitar 600 meter dpl adalah diperlukan untuk menyelamatkan nyawa. Siapapun yang menderita HAPO harus dievakuasi ke fasilitas medis untuk tindak lanjut yang tepat pengobatan.

Pernahkah kita, atau seseorang yang kita kenal, menderita HAPO atau hape (ketinggian edema paru tinggi / edema)? Kemudian bergabung dengan "Database Internasional HAPE" registri di seluruh dunia HAPE penderita sebelumnya yang mungkin mempertimbangkan berpartisipasi dalam studi penelitian masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, ikuti link ini: - "International HAPE Registry"



Cerebral Edema Tinggi Ketinggian (HACO)

HACO adalah hasil dari pembengkakan jaringan otak dari kebocoran cairan.

Gejala HACO meliputi:
Sakit kepala
Kelemahan
Disorientasi
Kehilangan koordinasi
Penurunan tingkat kesadaran
Kehilangan memori
Halusinasi & perilaku psikosis
Coma.

Ini umumnya terjadi setelah seminggu atau lebih pada ketinggian tinggi. Kasus berat dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Turun ke tempat yang lebih rendah dengan segera sekitar 600 meter dpl adalah upaya menyelamatkan nyawa yang diperlukan. Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk pengobatan di lapangan, tapi ini memerlukan pelatihan yang tepat dalam penggunaannya.

Siapapun yang menderita HACO harus dievakuasi ke fasilitas medis untuk tindak lanjut pengobatan.



Pencegahan Penyakit Ketinggian

Ini melibatkan aklimatisasi yang tepat dan kemungkinan penggunaan obat-obatan.

BEBERAPA PEDOMAN DASAR UNTUK PENCEGAHAN AMS:
Jika mungkin, jangan berlari atau mendaki terlalu cepat untuk ketinggian tinggi. Mulai di bawah 3.000 meter dpl dan seterusnya.
Jika kita mendaki terlalu cepat, jangan terlalu percaya diri atau bergerak lebih tinggi selama 24 jam pertama.
Jika kita mendaki di atas 3.000 meter dpl, hanya meningkatkan ketinggian 300 meter dpl dengan per hari, dan untuk setiap 900 meter dpl dari elevasi yang diperoleh, mengambil hari istirahat untuk menyesuaikan diri.
Mendaki ke tempat tinggi dan tidur di tempat yang lebih rendah! Kita bisa naik lebih dari 300 meter dpl dalam satu hari selama kita kembali turun dan tidur di ketinggian yang lebih rendah rendah.
Jika kita mulai menunjukkan gejala penyakit ketinggian moderat, jangan mendaki lebih tinggi sampai gejala penyakit berkurang.
Jika gejala meningkat, turun, turun, dan turun ke tempat yang lebih rendah !
Perlu diingat bahwa orang yang berbeda ketahanannya berada pada ketinggian yang berbeda. Pastikan setiap orang dalam tim kita benar-benar mampu menyesuaikan dengan iklim dan ketinggian sebelum mendaki ke tempat yang lebih tinggi.
Tetap terhidrasi dan minum dengan baik. Aklimatisasi sering disertai dengan kehilangan cairan, sehingga kita perlu untuk minum banyak cairan untuk tetap terhidrasi dengan baik (setidaknya 4-6 liter per hari). Output urin harus berlimpah dan jernih, kuning pucat.
Tenang dan tidak melapun atau berbangga diri sendiri ketika kita pertama kali mendapatkan hingga ketinggian tertentu. Tapi, beraktivitas pada cahaya di siang hari adalah lebih baik daripada tidur karena pernapasan menurun selama tidur, memperburuk gejala.
Hindari tembakau, alkohol dan obat-obatan depresan lainnya termasuk, barbiturat, penenang, obat tidur dan opiat seperti dihydrocodeine. Ini lebih lanjut menurunkan rithme pernapasan saat tidur yang mengakibatkan memburuknya gejala.
Makan makanan berkalori tinggi sementara pada ketinggian.
Ingat: Aklimatisasi dihambat oleh kelelahan, dehidrasi, dan alkohol.

Pencegahan Pengobatan

Acetazolamide (Diamox): Ini adalah obat yang paling dicoba dan diuji untuk pencegahan dan pengobatan penyakit ketinggian. Tidak seperti dexamethasone (di bawah) obat ini tidak menutupi gejala namun sebenarnya memperlakukan masalah. Tampaknya bekerja dengan meningkatkan jumlah alkali (bikarbonat) diekskresikan dalam urin, membuat darah lebih asam. Acidifying darah drive ventilasi, yang merupakan landasan aklimatisasi.

Untuk pencegahan, 125 sampai 250 mg dua kali sehari mulai satu atau dua hari sebelum dan berlanjut selama tiga hari setelah ketinggian tertinggi tercapai, efektif. Darah konsentrasi puncak acetazolamide antara satu sampai empat jam setelah pemberian tablet.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pemberian profilaksis acetazolamide pada dosis 250 mg setiap delapan sampai dua belas jam sebelum dan selama pendakian cepat untuk hasil ketinggian dalam waktu kurang dan / atau kurang gejala berat (seperti sakit kepala sesak, mual, napas, pusing, mengantuk, dan kelelahan) penyakit gunung akut (AMS). Fungsi paru lebih besar baik pada subyek dengan AMS ringan dan subyek tanpa gejala. Para pendaki diperlakukan juga mengalami kesulitan kurang tidur.

Pendakian bertahap selalu diinginkan untuk mencoba untuk menghindari penyakit akut gunung tetapi jika pendakian cepat dilakukan dan actazolamide digunakan, harus dicatat bahwa penggunaan tersebut tidak meniadakan kebutuhan untuk turun ke tempat yang lebih rendah jika bentuk parah penyakit ketinggian tinggi terjadi, yaitu paru atau edema serebral.

Efek samping dari acetazolamide mencakup: kesemutan tidak nyaman jari, jari kaki dan mencicipi minuman berkarbonasi wajah datar; buang air kecil yang berlebihan, dan jarang, mengaburkan visi.

Pada kebanyakan treks, pendakian bertahap profilaksis adalah mungkin dan cenderung putus asa. Tentu saja jika trekker mengalami peningkatan sakit kepala dan mual atau gejala lain dari AMS, maka pengobatan dengan acetazolamide cukup baik. Dosis pengobatan 250 mg dua kali sehari selama sekitar tiga hari.

Sebuah kursus sidang dianjurkan sebelum pergi ke lokasi terpencil di mana reaksi alergi yang parah bisa membuktikan sulit untuk mengobati jika terjadi.

Deksametason (steroid) adalah obat yang menurunkan pembengkakan otak dan membalikkan efek dari AMS. Dosis biasanya 4 mg dua kali sehari selama beberapa hari dimulai dengan pendakian. Hal ini mencegah sebagian besar gejala penyakit ketinggian berkembang.

PERINGATAN: Deksametason adalah obat kuat dan harus digunakan dengan hati-hati dan hanya atas saran dari dokter dan hanya harus digunakan untuk membantu aklimatisasi oleh orang-orang cukup memenuhi syarat atau mereka dengan pengalaman yang diperlukan penggunaannya.

Pengobatan AMS

Satu-satunya obat untuk penyakit gunung adalah baik aklimatisasi atau turun ke tempat yang lebih rendah

Gejala AMS ringan dapat diobati dengan pembunuh rasa sakit untuk sakit kepala, acetazolamide dan deksametason. Ini membantu untuk mengurangi keparahan gejala, tapi ingat, mengurangi gejala tidak menyembuhkan masalah dan bahkan bisa memperburuk masalah dengan menutupi gejala lain.

Acetazolamide memungkinkan Anda untuk bernapas lebih cepat sehingga Anda metabolisme lebih banyak oksigen, sehingga meminimalkan gejala-gejala yang disebabkan oleh oksigenasi miskin yang sangat membantu pada malam hari ketika drive pernapasan menurun.

Acetazolamide dapat diperoleh pada resep di Inggris dari Dokter Fox

Deksametason: ini obat steroid yang kuat dapat menyelamatkan jiwa pada orang dengan HACO, dan bekerja dengan mengurangi pembengkakan dan mengurangi tekanan dalam tengkorak. Dosis 4 mg tiga kali per hari, dan perbaikan biasanya terjadi dalam waktu yang jelas sekitar enam jam. Obat ini "membeli waktu" terutama pada malam hari ketika mungkin bermasalah untuk turun. Descent harus dilakukan hari berikutnya. Tidaklah bijaksana untuk naik saat mengambil deksametason: tidak seperti Diamox obat ini hanya topeng gejala.

Deksametason dapat sangat efektif: banyak orang yang lesu atau bahkan koma akan meningkatkan secara signifikan setelah tablet atau suntikan, dan bahkan mungkin dapat turun dengan bantuan. Banyak peziarah di festival tahunan di Gosainkunda danau di Nepal menderita HACO mengikuti pesatnya laju pendakian, dan merespon sangat baik untuk deksametason. Pendaki gunung juga kadang-kadang membawa obat ini untuk mencegah atau mengobati AMS. Perlu digunakan hati-hati, bagaimanapun, karena dapat menyebabkan iritasi lambung, euforia atau depresi.

Ini mungkin ide yang baik untuk paket obat ini untuk perjalanan ketinggian tinggi untuk penggunaan darurat dalam hal terjadi HACO Pada orang alergi terhadap obat sulfa (dan karena itu tidak mengambil Diamox) deksametason juga dapat digunakan untuk pencegahan: 4 mg dua kali sehari selama sekitar tiga hari mungkin cukup.

Obat lain yang digunakan untuk mengobati penyakit ketinggian meliputi:

Ibuprofen yang efektif dalam menghilangkan sakit kepala akibat ketinggian. (600mg tiga kali sehari).



Nifedipine: Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Dengan cepat menurunkan tekanan arteri pulmonalis dan tampaknya juga dapat mengurangi penyempitan di arteri paru-paru yang disebabkan oleh kadar oksigen rendah, dengan demikian meningkatkan mentransfer oksigen. Oleh karena itu dapat digunakan untuk mengobati HAPO, meskipun sayangnya efektivitasnya tidak mana saja dramatis bahwa deksametason di HACO. Dosis 20mg nifedipin bertindak panjang, enam sampai delapan jam.

Nifedipine dapat menyebabkan penurunan mendadak tekanan darah sehingga pasien harus diperingatkan untuk bangun perlahan dari duduk atau posisi berbaring. Ini juga telah digunakan dalam dosis yang sama untuk mencegah HAPO pada orang dengan riwayat penyakit ini.

Frusemid dapat menghapus paru-paru air di HAPO dan sebaliknya penindasan urin disebabkan oleh ketinggian. Namun, furosemid juga dapat menyebabkan keruntuhan dari kejutan volume rendah jika korban sudah mengalami dehidrasi. Dosis 120 mg setiap hari pengobatan.

Pernapasan Oksigen · 100% juga mengurangi efek dari penyakit ketinggian.

Para Gamow Bag

Penemuan ini telah merevolusi pengobatan pintar bidang penyakit ketinggian. Tas terdiri dari ruang tertutup dengan pompa. Korban ditempatkan di dalam kantong dan mengembang dengan memompa penuh dengan udara secara efektif meningkatkan konsentrasi oksigen dan karena itu simulasi turun ke tempat yang lebih rendah.

Dalam sesedikit 10 menit tas bisa menciptakan "suasana" yang sesuai dengan tempat yang lebih rendah pada 900 sampai 1.500 meter dpl lebih rendah. Setelah dua jam di dalam tas, kimia tubuh seseorang akan memiliki "reset" ke ketinggian yang lebih rendah. Aklimatisasi ini berlangsung sampai 12 jam di luar tas yang harus cukup waktu untuk membuat mereka turun ke ketinggian yang lebih rendah dan memungkinkan untuk aklimatisasi lebih lanjut.

Tas dan pompa bersama-sama berat sekitar 6,5 kilogram (15 pon) dan sekarang dilakukan pada sebagian besar ekspedisi ketinggian tinggi. Tas dapat disewa untuk jangka pendek atau treks ekspedisi.

Doctor Fox: Diamox (Acetazolamide) untuk penyakit ketinggian, paksa dan gangguan aklimatisasi ketinggian tidur. Obat dengan resep dari farmasi NHS

http://caculsangpendaki.blogspot.com/2011/07/penyakit-gunung-atau-ketinggian.html

Buku Tamu

TINGGALKAN JEJAK SOBAT DISINI


Deep Water Soloing mit David Lama


Sabtu, 20 Agustus 2011

Dan Osman Tribute


SMS GRATIS




Cara Kirim SMS Gratis :


- Masukkan Nomor Ponsel/ Hp Tujuan
- Tulis Pesan Anda (maksimal 160 karakter)
-  Tekan tombol "Send SMS" untuk Pengiriman Pesan

SMS GRATIS Silahkan simpan halaman ini untuk memudahkan pengiriman SMS selanjutnya. 

Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing

1492
Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), di kawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1623
Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat "..... pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju !" di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat ke khatulistiwa. Laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1624
Masih berkaitan dengan pekerjaan juga, pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya Mana Pass (pass = pelana/punggungan yang terentang antara dua puncak), dan Garhwal di India ke kawasan Tibet .

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1760
Profesor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada Mont Blanc di perbatasan Perancis-Italia, sehingga dia menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan ke puncaknya, untuk penyelidikan ilmiah yang diimpikannya. Sayang tak ada yang tertarik, terutama karena keder terhadap naga-naga yang konon mbaurekso di puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1786
Setelah beberapa percobaan gagal, Puncak Mont Blanc (4807 m) digapai manusia. Mereka adalah Dr.Michel-Gabriel Paccard dan seorang pandu gunung, Jacques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang didaki sebelumnya adalah Lysjoch (4153m), tahun 1778.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1830
Alexander Gardiner melintasi Pelana Karakoram dari Sinkiang di Cina ke wilayah Kashmir di India.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1852
Ahli-ahli ukur tanah di India berhasil menentukan ketinggian Puncak XV, 8840 meter. Berarti puncak tertinggi di dunia, mengalahkan Puncak VIII (Kangchenjunga, 8598 m) yang sebelumnya dianggap paling tinggi. Puncak XV itu lalu diberi nama Everest (padahal aslinya orang Nepal menyebutnya Sagarmatha, atau Chomolungma kata orang Tibet ). Belakangan ketinggiannya dikoreksi, 8888 meter, lalu dikoreksi lagi menjadi 8848 meter, sampai sekarang.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1854
Batu pertama Zaman Keemasan dunia pendakian di Alpen, diletakkan oleh Alfred
Wills dalam pendakiannya ke Puncak Wetterhom (3708 m), cikal bakal pendakian
gunung sebagai olah raga.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1857
Alpine Club yang pertama berdiri, di Inggris.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1858
Ketinggian K2 (singkatan Karakoram nomer 2) terukur, 8610 meter, menggeser lagi kedudukan Kangchenjunga menjadi juara tiga.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1865
Dinding selatan Mont Blanc dipanjat untuk pertama kali lewat lintasan Old Brenva, menandai lahirnya panjat es (ice climbing). Sementara itu di Alpen bagian tengah, Edward Whymper dan enam rekannya berhasil menggapai Puncak Matterhorn (4474 m)di Swiss. Tetapi 4 anggota tim, yang saling terikat dalam satu tali, tewas dalam perjalanan turun, ketika salah seorang terpeleset jatuh dan menyeret yang lain. Musibah ini mengakhiri 11 tahun Zaman Keemasan. Tak urung lebih dari 180 puncak besar telah didaki dalam masa itu, sedikitnya satu kali, dan lebih dari setengahnya oleh orang-orang Inggris.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1874
WA Coolidge mendaki Puncak Jungfrau dan Wetterhorn di musim dingin, sehingga digelari Bapak Winter Climbing. Pada tahun 1870-an ini muncul trend baru, pendakian tanpa pemandu, yang segera menjadi ukuran kebanggaan di antara pendaki.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1878
Regu yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille du Dru di Perancis, memicu trend baru lagi, yaitu pemanjatan tebing-tebing yang tak seberapa tinggi namun curam dan sulit.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1883
WW Graham menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Pegunungan Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai olahraga dan petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi dan Sikkim India, bahkan konon berhasil mencapai Puncak Changabang (6864 m).

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1895
Percobaan pertama mendaki gunung berketinggian di atas 8000 meter, Nanga Parbat (8125 m), oleh AF Mummery. Orang Inggris yang sering disebut Bapak Pendakian Gunung Modern ini hilang pada ketinggian sekitar 6000 meter.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1899
Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz, yang dibuat hampir 3 abad sebelumnya. Maka namanya diabadikan di situ.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1902
Percobaan pertama mendaki K2, oleh ekspedisi dari Inggris.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1907
Ekspedisi di bawah Tom Longstaff mendaki Trisul (7120 m), puncak 7000-an yang pertama. Longstaff adalah orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1909
Ekspedisi Persatuan Ahli Burung dari Inggris (BPUE) memasuki rawa-rawa sebelah selatan kawasan Carstensz. Dalam 16 bulan mereka kehilangan 16 orang anggota mati dan 120 sakit.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1910
Karabiner buat pertama kali dipakai dalam pendakian gunung, diperkenalkan oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman Barat, diilhami oleh penggunaannya dalam pasukan pemadam kebakaran.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1912
Eks anggota ekspedisi BPUE 1090, Dr.AFR Wallaston, kembali ke Irian bersama C.Bodden Kloss, dengan 224 kuli pengangkut barang dan serdadu. Tiga jiwa melayang.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1921
George L.Mallory dkk. berhasil sampai di North Col Everest dalam perjalanan penjajagan mereka dari sisi Tibet .

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1922
Usaha pertama mendaki Everest berakhir pada ketinggian 8320 meter di punggungan timur laut.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1924
Mallory dan Irvine yang kembali mencoba Everest, hilang pada ketinggian sekitar 8400 meter. Rekannya, Edward Norton, mencapai 8570 meter, rekor waktu itu, sendirian dan tanpa bantuan tabung oksigen.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1931
Schmid bersaudara mencapai Puncak Matterhorn lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demam North Wall Climbing. Peningkatan taraf hidup di Inggris dan Eropa daratan pada umumnya, menimbulkan perubahan pola penduduk kota melewatkan waktu luangnya, menyebabkan populernya panjat tebing.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1932
Grivel memperkenalkan cakar es (crampoon) model 12 gigi, yang karena efektifnya tetap disukai hingga kini.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1933
Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Lavredo di kawasan Dolomite, Alpen Timur, menandai aid climbing yang pertama. Sekitar tahun ini pula sol sepatu Vibram ditermukan oleh Vitale Bramini.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1936
Dr.A.H.Colijn, manajer umum perusahaan minyak Belanda dekat Sorong, dan geolog DrJ.J.Dozy, menemukan bijih tembaga di kawasan dinding timur Gletser Moriane, tak jauh dari kawasan Carstensz, Irian.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1937
Bill Murray mengubah tongkat pendaki yang panjang menjadi kapak es, menandai
lahirnya panjat es modern.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1938
Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil dipanjat, oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria, yang oleh Hitler diiming-imingi dengan medali emas olympiade. Dinding maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban, dan berlanjut hingga kini. .

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1941
Ekspedisi Archbold 'menemukan' Lembah Baliem, kantung suku Dani dengan tingkat kebudayaan yang amat tinggi, di tengah belantara yang seolah tak berbatas dan tak tertembus. Irian kian jadi perhatian ilmuwan-ilmuwan dunia.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1949
Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1950
Tibet dicaplok Cina. Pendakian Himalaya dari sisi ini tak diperkenankan lagi. Maurice Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8091m), puncak 8000-an yang pertama, menandai awal 20 tahun Zaman Keemasan pendakian di Himalaya. Di Alpen, tali nilon mulai dipergunakan. Sebelumnya, tali serat tumbuhan hampir tak memiliki kelenturan, sehingga ada 'hukum' bahwa seorang leader tak boleh jatuh, sebab hampir pasti pinggangnya patah tersentak. Pakaian bulu angsa mulai membuat malam-malam di bivouac lebih nyaman.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1951
Don Whillan menemukan pasangannya, Joe Brown, duet pemanjat terkuat yang pemah dimiliki Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris menjadi tolok ukur dunia panjat tebing. Walter Bonatti dkk. menyelesaikan dinding timur Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk kategori big wall. Bermula di Inggris, terjadi Revolusi Padas. Tebing batu gamping ternyata tak serapuh yang selama itu disangka. Tebing-tebing granit dan batuan beku lainnya mendapat saingan.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1952
Herman Buhl solo di dinding timur laut Piz Badile di Swiss, dalam waktu 4 ½ jam. Inilah nenek moyang speed climbing. Rekor waktu pada rute tersebut, yang dibuat tahun 1937, 52 jam!

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1953
Herman Buhl dkk. menggapai Puncak Nanga Parbat (8125 m), puncak 8000-an kedua yang didaki orang. Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam suatu ekspedisi Inggris, menjadi manusia-manusia pertama yang berdiri di puncak atap dunia, Everest.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1954
Ekspedisi Inggris sukses di Kangchenjunga, ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8463 m). Di Alpen, Don Whillan dan Joe Brown mencatat dinding Barat Aiguille du Dru dalam 2 hari, rekor lagi.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1955
Walter Bonatti solo pilar barat daya du Dru 6 hari.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1956
Ekspedisi Jepang berhasil mendaki Manaslu (8163 m). Jepang segera menjadi salah satu negara besar dalam dunia pendakian di Himalaya .

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1957
Herman Buhl dan tim Austria mencapai Puncak Broad Peak (8047 m), sekaligus mematok pendakian pertama gunung 8000-an dengan alpine tactic.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1958
Lapangan terbang perintis dibuka pada beberapa lokasi di Irian, membangkitkan semangat para pendaki gunung untuk menjajal Carstensz, sang perawan salju di khatulistiwa.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1960
Claudio Barbier dari Belgia solo ketiga dinding utara di Tre Cima Laverdo dalam 1 hari. Pertama kali speed climbing menggunakan teknik gabungan free dan aid climbing.
Helm mulai sering digunakan para pemanjat tebing. Harness menjadi wajib, menyusul kematian seorang pemanjat Inggris di Dolomite. Harness pertama yang diproduksi massal dan dijual untuk umum terbuat dari webbing, merek Tankey.

Tebing 48 Citatah mulai digunakan sebagai ajang latihan bagi pasukan Angkatan Darat kita.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1961
Ekspedisi dari Selandia Baru coba mendaki Carstensz Pyramide tapi mengalami kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistik lewat jembatan udara.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1962
Puncak Cerstensz Pyramide akhirnya berhasil digapai oteh tim Heinrich Heiner. Juga Puncak Eidenburg didekatnya, oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Phillip Temple. Awal pemakaian baut tebing di Alpen; Tebing pantai mulai diminati. Pemanjat Amerika Serikat mulai bicara di Alpen, diawali Hemmings dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1963
Tim gabungan Inggris-AS memanjat dinding selatan Aiguille du Fou, hardest technical climbing di Alpen waktu ilu, dengan teknik-teknik aid climbing gaya AS. Kode etik dalam panjat tebing mulai banyak diperdebatkan di rumah-rumah minum. Pemanjatan solo pertama Eiger Nordwand, oleh Michel Darbellay, dalam satu hari.

Bonatti dan Zapelli menyantap mix climbing (ice dan rock) tersulit di Alpen, dinding utara Grand Pilier d'Angle di Mont Blanc . Seorang ahli gletser yang baru kembali dari Antartika berusaha mendaratkan pesawat terbangnya di di Puncak Jaya, dekat Carstensz. Untung angin kencang mengurungkan niatnya, sebab salju tebal di sana terlalu lunak sebagai landas pacu. Tapi buntutnya, dua pesawat DC 3 kandas di lereng utara dan selatannya, pada ketinggian sekitar 4300 meter.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1964
Ekspedisi Cina berhasil mendaki Shisha Pangma (8046 m)di Tibet, satu-satunya puncak 8000-an yang terletak diluar Nepal dan Pakistan (Karakoram). Beberapa pendaki Jepang serta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Carstensz (4884m) di Irian. Dua perkumpulan pendaki gunung tertua lahir, Mapala Ul di Jakarta dan Wanadri di Bandung. Tahun ini dianggap awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1965
Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn diperingati dengan peliputan pendakian Hornli dkk. Oleh BBC/TV sampai ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung maupun panjat tebing menjadi olahraga yang juga dapat 'ditonton' orang banyak. Robbins dan John Harlin dri AS bikin lintasan lurus di dinding barat du Dru, mendemonstrasikan keunggulan pemanjat AS dalam pemanjatan panjang dan berat. Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di wilayahnya.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1967
Revolusi bagi para pemanjat es. Chouinnard memperkenalkan kapak es berujung lengkung, dan McInnes menawarkan jenis Terodactyl. Lahirnya sekrup es berbentuk pipa meningkatkan standar pemanjatan ice climbing. Penggunaan tali kernmantle dipelopori oleh Inggris.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1968
Nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik dibuka (Ji Irian. Tapi dasar sial, hampir bersamaan dengan itu Pemerintah Rl tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1969
Reinhold Messner keluar dari pertapaannya di tebing-tebing Alpen Timur, meluruk ke barat, menyikat dinding es raksasa tes Drotes dalam waktu 81/2 jam solo, membuyarkan rekor sebelumnya, 3 hari.

Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri pasaran di Alpen, antara lain bikin lintasan baru di Eiger.

Sensus yang dilakukan British Mountaineering Club (BMC) mengatakan, ada 45.000 pemanjat dan 500.000 walkers, di Inggris saja.

Nomer perdana majalah 'Mountain' beredar, menjadi media pendaki gunung dan pemanjat tebing pertama yang beredar luas dalam bahasa Inggris, sehingga banyak mempengaruhi perkembangan lewat perdebatan dan opini.

Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendakian Himalaya , dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian pada puncak-puncak yang terdaftar dalam permitted peaks saja. Agen-agen trekking komersial tumbuh dan berjibun seperti kutu yak, menggelitik kelompok-kelompok kecil dari luar 'main-main' di Himalaya dengan mudah dan murah.

Soe Hok Gie dan ldhan Lubis gugur di Gunung Semeru, terkena gas beracun.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1970
Dinding Selatan Annapurna dirambah tim Inggris, menggunting pita pembukaan era pendakian jalur-jalur sulit di gunung-gunung besar. Tingkat kesulitan lintasan menjadi lebih penting dari pada sekedar mencapai puncak. Ini tak lepas dari kian canggihnya perlengkapan panjat es, kecepatan pemanjatan meningkat drastis.

Di Alpen artificial climbing tambah populer dan kaya teknik. Kurang lebih tahun ini pula lahir cabang panjat dinding. Tebing buatan yang pertama dikenal orang kemungkinan besar didirikan di Universitas Leeds ,Inggris. Perancangnya Don Robinson, yang kemudian juga merancang dinding panjat di Acker's Trust, Birmingham , dinding panjat pertama yang diklaim mampu menampung segala pegangan, pijakan dan gerakan panjat tebing, sekaligus menawarkan bentuk sculpture yang artistik.

Sejalan dengan itu, bentuk-bentuk latihan terpisah dalam panjat tebing mulai menggema. Salah seorang pelopornya ialah Pete Livesey, pemanjat yang juga pecinta speleologi dan olahraga kano , serta punya dasar di atletik sebagai pelari. Pete tahu benar pentingnya latihan spesifik bagi jenis-jenis olahraga tersebut. Dan dia mencoba menerapkan prinsip yang sama pada panjat tebing. Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang lebih sebagai kegiatan atletis, ketimbang sekedar 'hura-hura di tebing'. Tak lagi memadai semboyan 'best training for climber is climbing', apalagi hanya dengan memupuk kejantanan lewat gelas-gelas bir, seperti yang selama & dianut.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1971
Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS, bahkan Hongkong. Tahun ini pula Mapala UI berhasil mencapai Puncak Jaya, antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang-orang sipil Indonesia pertama.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1972
Untuk pertama kalinya panjat dinding masuk dalam jadwal olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam Olympiade Munich.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1974
Pasangan Reinhold Messner dan Peter Habeler mendaki Hidden Peak (8068 m) di Karakoram, 3 hari dengan Alpine push, kemudian memecahkan rekor kecepatan Eiger, 10 jam.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1975
Ekspedisi dari Jepang menjadi tim wanita pertama yang menjejakkan Puncak Everest. Sementara itu Cina mengirimkan tim pertamanya, dari punggungan timur laut.

Perlengkapan panjat es kian lengkap, lalu ramalan cuaca kian akurat dengan intervensi komputer. Akibatnya, seolah tak ada lagi pelosok Alpen yang terpencil. Namun, bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebanyakan dituduhkan sebagai ulah pemanjat-pemanjat 'hijau', yang mengobral magnesium pada lintasan-lintasan yang seharusnya bisa dilampaui tanpa bubuk itu.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1976
Harry Suliztiarto tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon dia mulai latihan panjat memanjat di Citatah, dan dibelay oleh pembantu rumahnya. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1977
Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung oleh Harry Suliztiaito, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat. Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia.

Ekspedisi Selandia Baru coba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka Cuma sampai South Col , tapi mereka mereka seolah memukul gong yang gaungnya merantak ke mana-mana, 'ekspedisi berdikari'. Yang pro mengganggapnya sebagai kejujuran yang wajib, yang kontra melecehkannya sebagai kesia-siaan yang konyol. Perdebatan tak selesai hingga kini.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1978
Messner & Habeler menggegerkan dunia kangouw Himalaya dengan pendakian Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Tambah geger ketika Messner bersolo karier di Nanga PQrtied dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar dianggap lebih penting daripada pendakian tanpa oksigennya.

Pemerintah Nepal menambahkan beberapa permitted peaks.

Dua pendaki Mapala UI, di antaranya Hadidjojo, menjajaki base camp Everest dari sisi selatan.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1979
Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1980
Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing untuk pertama kalinya. Sampai kini belum ada lagi kelompok yang membuat pendidikan panjat tebing untuk umum seperti ini.

Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semi dan musim gugur. Kian banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak dipelbagai pelosok Himalaya , kikan tinggi sampah menumpuk di sana-sini. Sebagai gantinya, konon mata uang asing makin deras mengalir ke sana . Tapi siapa yang tambah kaya?

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1981
Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala Ul dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala Ul, Hartono Basuki, gugur di sini. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1982
Jayagiri kembali mengirimkan orang, Irwanto, ke sekolah pendakian di ISM, Swiss, dilanjulkan ekspedisi 4 orang ke Mont Blanc di Perancis, dan Matterhorn serta Monte Rosa di Swiss.

Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah, korban pertama panjat tebing di Indonesia .

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1984
UGM (Mapagama) mengirimkan Tim Ekspedisi Gajah Mada ke Irian Jaya. Tim panjatnya, Gendon Bandono, bersama Ahmad Rizali dari Mapala UI berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramide melalui jalur normal.

Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu di Bali, berhasil dipanjat oleh kelompok Skygers bersama GAP (Gabungan Anak Petualang) dari Surabaya.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1985
Tebing Serelo di Lahat, Sumatra Selatan, berhasil dipanjat oleh tim yang menamakan dirinya Ekspedisi Anak Nakal. Ekspedisi Mapala Ul gagal mencapai Puncak Chulu West (6584 m) di Himalaya , Nepal . Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger Nordwand.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1986
Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang di selatan Toraja, Sulawesi Selatan.

Ketompok UKL (Unit Kenal Lingkungan) Univeritas Pajajaran Bandung memanjat tebing Gunung Lanang di Jawa Timur.

Pemanjat-pemanjat Jayagiri Bandung merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara.

Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berthasil, menciptakan lintasan baru. Mapala Ul mengirimkan ekspedisi ke Puncak Kilimanjaro (5895 m) di Afrika antara lain Don Hasman.

Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, dan sempat ditayangkan juga oleh TVRI.

Patrick Morrow, pendaki dan fotografer Kanada yang kelak mempopulerkan ide mendaki Seven Summits, mendaki Carstensz Pyramid bersama Adiseno dari Mapala UI. Ini puncak terakhir dari rangkaian Seven Summits yang didaki Pat Morrow.

Di tempat lain, milyuner asal Texas bernama Dick Bass juga merintis Seven Summits dalam versi berbeda. Dia menganggap Kosciusko (2230 m) di Australia sebagai bagian dari Seven Summits, bukannya Carstesz Pyramid.

Tahun ini pula, bersamaan dengan EXPO di Vancouver, Kanada, Pat Morrow menemani Norman Edwin, Adiseno, dan Tituz Pramono dari Mapala UI untuk memanjat puncak granit Bugaboo Spire (3186 m), salah satu puncak terpopuler Kanada yang terletak di kawasan British Columbia.

Mapala UI berlatih di Carstensz dengan ketuanya Adi Seno. Kelak, Mapala UI meneruskan tradisi latihan di Carstensz ini nyaris secara reguler. Beberapa tim yang datang ke sana antara lain dipimpin Handiman Rico (Koko), lalu oleh tim yang dipimpin Aloysius Febrian (Dedi).

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1987
Empat Anggota Ekspedisi Aranyacala Universitas Trisakti tewas diserang Gerombolan Pengacau Irian dalam perjalanan menuju Jayawaijaya.

Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta di Kalimantan Barat.

Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Sepikul di Jawa Timur disantap Skygers.

Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke lmja Tse, Himalaya , hamper bersamaan dengan dua anggota Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon yang sedianya berambisi memanggul sepeda ke puncak namun terhadang birokrasi Nepal . Di Afrika, ekspedisi sepeda ini berhasil mencapal puncak tertingginya, Kilimanjaro (5895 m) dan Mount Kenya (5199 m, tanpa sepeda).

Ekspedisi Wanadri gagal mencapai Puncak Vasuki Parbat (6792 m) di Garhwal Himalaya , India .

Adi Seno: "Vasuki Parbat merupakan seri pertama ekspedisi atas biaya Sampoerna yang didapat oleh Wanadri. Dari Mapala UI ada dua orang yang ikut, saya dan Rudi Badil (Kompas). Saya ke base camp mereka dan terus ikut naik sampai Camp III , dimana akhirnya Ogun dkk mencoba ke puncak tapi gagal karena tali habis dan badai datang. Kita semua pulang bareng dgn selamat."

Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran

di Bali.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1988
Dinding panjat buatan pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 atlet pemanjat Prancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan ilmu lewat kursus singkat kepada pemanjat-pemanjat kita. Bersamaan, lahir Federasi Panjat Gunung & Tebing Indonesia, diketuai Harry Suliztiarto.

Untuk pertama kalinya disusun rangkaian kejuaraan untuk memperebutkan Piala Dunia Panjat Dinding yang direstui dan diawasi langsung oleh UIAA (badan Internasional yang membawahi federasi-federasi panjat tebing dan pendaki gunung), diawali dengan kejuaraan di Snowbird , Utah , AS.

Ekspedisi panjat tebing pertama yang dilakukan sepenuhnya oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala, Tower III. Sedangkan kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor .

Ekspedisi UKL Unpad Bandung di Batu Unta, Kalbar, kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang jatuh bebas. Speed climbing pertama di Indonesia dilakukan oleh Sandy & Jati, di dinding utara Parang, 3 jam. Sekaligus merupakan pemanjatan big wall pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya dihubungkan dengan tali.

Lomba panjat 'tebing buatan' pertama dilakukan di Bandung, mengambil dinding gardu listrik.

Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7145 m) di Himalaya , Nepal , disusul pasangan Hendricus Mutter dan Vera dari Jayagiri mendaki Imja Tse (6189 m), tanpa bantuan sherpa.

Lalu di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu 2 hari pemanjatan dinding utara Eiger, mulur menjadi 5 hari. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama.

Di Yosemite, AS, Sandy Febyanto dan Jati Pranoto dari Jayagiri memanjat Tebing Half Dome (gagal memecahkan retor John Bachar & Peter Croft 4,5 jam) dan Tebing El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam).

Mapala Ul mendaki Chimborazo (6267 m) dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes , Ekuador (Amerika Selatan). Anggota tim adalah Adi Seno (ketua ekspedisi), Tantyo Bangun, alm. Didiek Samsu, Aloysius Febrian (Dedi), dan Setyo Ramadi.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1989
Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini.

Tim Panjat Tebing Yogyakrta/TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya.

Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking. Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran dalam kawah Gunung Kelud. Kemudian tim Jayagiri dalam persiapannya ke Lhotse Shar di Nepal, mematok target memanjati semua pucuk-pucuk tebing sekeliling kawah Kelud tadi, tapi tak berhasil. Ekspedisi Lhotse Shar itu sendiri batal berangkat.

Tebing Uluwatu dipanjat ekspedisi putri yang kedua, dari Mahitala Unpar.

Kelompok MEGA Universitas Terumanegara melakukan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing, beruntun di tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur, dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia . Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala dia Bambapuang, tapi musibah menimpa sebelum puncak tergapai. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian.

Tahun ini tercatat tak kurang dari sepuluh kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia . Beberapa yang besar antara lain di Universitas Parahyangan Bandung , Universitas Trisakti Jakarta, ISTN Jakarta, di Markas Kopassus Grup I Serang, dua kali oleh Trupala SMA-6 (di Balai Sidang dan Ancol), lalu SMA 70 Bulungan Jakarta, kelompok KAPA FT Ul, Geologi ITB.

Mapala Ul bikin dua ekspedisi, Mount Cook (3764 m) di Selandia Baru dan Puncak McKinley (6149 m) di Alaska.

Yang mencapai puncak Mount Cook adalah Sugiono Soetedjo (ketua ekspedisi), Umar Farouk, dan satu pendaki lagi. Sementara Diah Bisono dan Keplek menunggu dan lantas bertemu pendaki sekaligus pemandu terkemuka, Eric Simondson.

Nama yang terakhir ini orang AS, yang di lain kesempatan menemani Gunawan Ahmad (Ogun) dari Wanadri dalam Ekspedisi Khancenjunga di Himalaya. Eric pula yang di akhir '90-an menemukan jenazah George Mallory di Everest. Di McKinley, keempat pendaki Mapala UI mencapai puncak: Sugiono Soetedjo, alm. Didiek Samsu,
Alloysius Febrian, dan alm. Norman Edwin.

Empat anggota Wanadri termasuk Ogun mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga di Himalaya. Tajuknya saat itu Ekspedisi Sampoerna.

Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, mendaki 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (4807m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3978m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat).

Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1990
Mapala UI menggelar ekspedisi dan berhasil mencapai puncak ke Mt. Elbrus (5642m) di Pegunungan Kaukasus, Georgia. Ini rangkaian dari program Seven Summits setelah Carstensz Pyramid, Kilimanjaro, dan McKinley. Keempat anggota tim adalah Norman Edwin, Didiek Samsu, Alloysius Febrian, dan Sugiono Soetedjo. Setelah Elbrus, tiga puncak lagi yang disasar adalah Aconcagua , Vinsson Masif, dan Everest.

Di Carstensz, Didiek Samsu dari Mapala UI mencetak rekor tercepat sampai saat itu. Base Camp di Lembah Danau-Danau ke puncak ditempuhnya dalam 10 jam. Didiek mendaki Carstensz menemani pendaki Belanda yang mengejar Seven Summits, Ronald Naar.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1991
Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia.

Tim Srikandi Tim Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) membuat jalur di Bukit Tanggul, Tulung Agung, Jawa Timur.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1992
Dunia petualangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas diterjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina. Tiga anggota tim lainnya adalah Rudi Nurcahyo, Fayez, dan Dian Hapsari.

Beberapa waktu kemudian, dua anggota Mapala UI menyelesaikan pendakian Aconcagua yaitu Ripto Mulyono dan Tantyo Bangun. Seven Summits ke-5 untuk Mapala UI. Tinggal dua yang belum: Everest dan Vinson Massif .

Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Puncak Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia.

Ekspedisi Putri Khatulistiwa Tim Panjat Tebing Yogyakarta memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.

Adi Seno dan Budi Cahyono ke Carstensz tahun 1992 bulan Mei. Bertemu dua pemanjat dari Eropa Timur.

Adi Seno: "Saat turun Budi memungut helm mereka, karena helm mereka Petzl, mahal banget. Saya jatuhkan di puncak Carstensz ketika dipakai untuk menggali snow hole. Kita bermalam di puncak. Saya punya foto Budi di puncak ketika tiba malam, dia yang simpan. Teman-teman dari Wanadri, Jojo teman saya ke Vasuki Parbat tahun 1987 (Juni) tidak percaya saya sampai di atas sana ."

"Kami manjat dua hari. Hari pertama kemah di teras besar. Hari kedua sampai di puncak pukul 18.00 waktu setempat. Bermalam karena jalan turun lewat rute normal yang saya pernah lewati dua kali sebelumnya (1984 dan 1986) tidak terlihat. Besoknya kita turun rapelling dan meninggalkan anchor di puncak tali. Sebuah webbing kuning, (mustinya Agung, Zainal, Rully dkk lihat karena selanjutnya mereka yang ke puncak).

Rute tersebut di pesawat pulang ke Jakarta disepakati oleh Budi Cahyono, atas usul saya, untuk dinamai rute Norman Edwin yang tahun itu meninggal di Aconcagua . Ini mencontoh rute sulit di Eiger yang diberi nama pendaki Amerika terkemuka, yang tewas saat mencoba membuat rute. Cerita ini ada di TRAS edisi tahun 1993."

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1993
Mapala UI berekspedisi dan berlatih untuk kesekian kali ke Carstensz. Satu tim (Zainal, Agung, Rully) membuat jalur direct, memanjat Carstensz Pyramid dan kelak jalur ini diberi nama Didiek Samsu. Satu tim lagi (Sapto, Hariyono, Cholik, dll) mendaki lewat rute normal. Tim pimpinan M. Fayez ini juga mendaki puncak-puncak lain di kawasan itu, sekaligus melakukan penelitian terhadap fungsi faal manusia di ketinggian, melibatkan unsur medis dari Jakarta .

Bulan Desember, Adi Seno dan Diah Bisono berusaha ke Mount Cook lewat jalur pendakian pertama. Tapi lantas memustuskan kembali setibanya di gletser.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1994
Ekspedisi Mapala UI memanjat tebing-tebing di Trenggalek dan Pacitan.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1995
Adi Seno bersama Patrick dan Baiba Morrow mendaki 21 gunung di atas ketinggian 3000 meter di Jepang. Mereka menyeberangi Pulau Honsyu dari Laut Jepang sampai Laut Pasifik sambil mendaki marathon.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1996
Dua guide profesional, Scott Fischer dari San Francisco (AS) dan Rob Hall dari Selandia Baru tewas saat terjadi musibah di Everest. Jon Krakauer, anggota tim yang juga reporter Majalah Outside, menuliskan tragedi ini ke dalam buku yang lantas menjadi best seller, Into Thin Air, dan juga difilmkan.

Mapala UI sekali lagi menyatroni Trenggalek, Jawa Timur. Kali ini giliran Watu Lingga yang batuan andhesit-nya rapuh.

Para pemanjat di acara Temu Wicara dan Kenal Medan Mahasiswa Pencinta Alam Indonesia (TWKM) membuat beberapa jalur sport climbing di Tebing Lazila, Buton ( Sulawesi Tenggara).

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1997
Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak tertinggi di Pegunungan Himalaya. Banyak pihak yang meragukan kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu.

Pratu Asmujiono anggota pendaki dari Kopassus menjadi orang pertama Indonesia yang menjejakkan kakinya di puncak tertinggi Himalaya , Everest. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya. Tiga pendaki Mapala UI terlibat dalam ekspedisi ini. Rudi Nurcahyo mendaki dari sisi selatan, Ripto Mulyono dari sisi utara, dan ada pula Adiseno.

Ekspedisi Putri Mapala UI merampungkan pemanjatan Bambapuang di Sulawesi Selatan. Anggotanya adalah Andi Purnomowati, Maya, Nadira, Dian, dan Ita.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
1999
Tebing Lawe di Banjarnegara (Jawa Tengah) dipanjat oleh Mapala UI.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
2002
Tebing Dolok Simarsolpa di Sumatera Utara dipanjat oleh beberapa anggota Mapala UI bersama pemanjat setempat. Simarsolpa berbatu andhesit setinggi 250 meter.

Anatoly Boukreev, seorang mountaineer berkebangsaan Rusia yang terkemuka di Himalaya, konsultan pada Ekspedisi Indonesia ke Everest pada tahun 1997, tewas tertimpa avalanche di Annapurna.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
2003
Ekspedisi Mapala UI memanjat tebing Gunung Krakatau di Selat Sunda. Sekitar tahun ini pula Mapala UI merintis jalur baru untuk mendaki puncak Gunung Raung (Jawa Timur) yang sesungguhnya. Di Jawa Barat, tebing Sela-Rumpang di Taman Nasional Gede Pangrango dijajal oleh beberapa pemanjat Mapala UI dengan izin khusus.

Ekspedisi Aranyacala Trisakti ke Mount Cook di Selandia Baru gagal pada percobaan pertama. Sembilan pendaki diselamatkan oleh SAR setempat.

--------------------------------------------------------------------------------\--------------------------
2004
Patrick Berhault meninggal jatuh di Dom, puncak tertinggi Swiss, dalam rangka memanjat semua tebing gunung 4000 meter di Alp. Rencananya selama tiga bulan dia manjat semua 4000 meter, dan jika berhasil di DOm itu berarti puncak yang ke-65!

Kejadiannya 29 April. Berhault pernah manjat di Indonesia bersama Corinne Labrun. Dia juga yang ikut membangunkan FPTGI, cikal bakal FPTI.

http://www.pendakierror.com/sejarah%20pendakian.htm

Tips Persiapan Mendaki Gunung

Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah kegiatan yang tidak berguna. Selain kedinginan dan kelelahan, risiko yang bakal dihadapi juga cukup besar. Banyak cerita para pendaki gunung yang tewas karena berbagai hal. Di antaranya jatuh ke jurang dan mati kedinginan.

Namun, bagi para petualang mendaki gunung menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Di sini, mereka bisa berjalan menusuri rimba, melewati jurang yang terjal, dan mendaki bukit. Dengan aktivitas ini pemandangan alam yang tergelar di jagad raya bisa dinikmati dengan puas.

Sebelum melakukan pendakian sejumlah persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Perbekalan, perlengkapan, dan yang penting badan yang sehat.

Dan, untuk mendapatkan perlengkapan pendakian saat ini banyak toko yang khusus menjual itu. Tinggal pilih sesuai dompet, mau merek lokal atau asing.

Ada tas punggung besar (carril), kantong tidur (sleeping bag), topi gunung, dan sandal gunung.

Persiapan Pendakian Gunung
Bagi para petualang, mendaki gunung adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dengan melakukan kegiatan ini, maka seseorang bisa menyaksikan keindahan alam yang luar biasa di puncak gunung. Belum lagi dengan pemandangan yang bisa ditemui di sepanjang jalur pendakian.

Namun mendaki gunung tetap memerlukan persiapan khusus, baik teknis maupun fisik. Sebab jika tidak, maka bisa jadi mendaki gunung akan menjadi kegiatan yang sangat tidak menyenangkan.Bahkan lebih dari itu, tanpa persiapan khusus, seorang pendaki bisa mengalami celaka.

Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut), atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

Kesiapan Mental
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental seseorang dalam kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih memahami keadaan mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak dalam kondisi fit alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri.

Kesiapan Fisik
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan (sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya). Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.

Beberapa perlengkapan atau bekal yang harus dibawa saat mendaki gunung adalah :
* Carriel atau tas besar untuk menampung seluruh perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan
* Matras. Fungsinya adalah untuk alas duduk saat beristirahat sejenak.Matras juga bisa digunakan untuk pelapis di dalam carriel agar terlihat lebih rapi.
* Jas hujan. Alat ini sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi jika turun hujan saat pendakian. Sebab seringkali cuaca di gunung kurang bersahabat dan turun hujan yang cukup lebat.
* Tenda.Alat ini digunakan ketika para pendaki hendak beristirahat dalam waktu yang cukup lama. Tenda juga bisa melindungi para pendaki saat terjadi hujan atau angin kencang.
* Kantung tidur atau Sleeping bag.Alat ini berfungsi untuk menyelimuti saat tidur di gunung.Selain itu juga bisa digunakan sebagai alas tidur.
* Alat penerangan, seperti senter, lilin, batere cadangan, lampu badai. Dengan adanya alat penerangan yang memadai, maka kegiatan mendaki di malam hari bisa berjalan dengan lancar.
* Topi, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu khusus. Sepatu khusus ini diperlukan karena medan di pegunungan beda dengan medan di daerah yang datar sehingga memerlukan sepatu yang khusus.
* Pakaian hangat seperti jaket, kaus lengan panjang dan celana panjang kasual dengan bahan yang kuat dan nyaman pakai.
* Alat-alat P3K, suplemen makanan, makanan instan/kalengan, dan minuman mineral. Ketersediaan makanan yang cukup akan mampu memberikan energi yang cukup pula saat mendaki.
* Golok tebas, pisau lipat, dan teropong. Yang tidak kalah pentingnya adalah alat perekam (kamera atau handycam) untuk mendokumentasikan kegiatan selama pendakian

Kesiapan Administrasi
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC (emergency medical care) praktis.

http://www.cartenzadventure.com/Tips-Persiapan-mendaki-gunung.html

Persiapan Pendakian Gunung

Banyak remaja sering mengisi waktu liburan dengan naik gunung. Namun, karena ketidak-tahuan, kegiatan fisik berat itu sering tidak disiapkan dengan baik.Padahal, mendaki gunung ditentukan oleh faktor ekstern dan intern, dan kebugaran fisik mutlak diperlukan.


Pendaki gunung legendaris asal Inggris, Sir George Leigh Mallory, kerap menjawab pendek pertanyaan mengapa ia begitu tergila-gila naik gunung. *Because it is there, *ujarnya. Jawaban itu menggambarkan betapa luas pengalamannya mendaki gunung dan bertualang. Selain jawaban itu, masih banyak alasan mengapa seseorang mendaki gunung atau menggeluti kegiatan petualangan lainnya.


Anggota-anggota Mapala Universitas Indonesia-kelompok pencinta alam tertua (bersama Wanadri Bandung) di Indonesia-contohnya. Mereka punya alasan lebih panjang dari Mallory. Dalam halaman awal buku pegangan petualangan yang dimiliki seluruh anggotanya tertulis, Nasionalisme tidak dapat tumbuh dari slogan atau indoktrinasi. Cinta tanah air hanya tumbuh dari melihat langsung alam dan masyarakatnya. Untuk itulah kami naik gunung.


Yang jelas, tidak seorang petualang alam-komunitas di Indonesia lebih senang menggunakan istilah pencinta alam-melakukan kegiatan itu dengan alasan untuk gagah-gagahan. Karena bukan untuk gagah-gagahan, maka sebaiknya tidak ada istilah modal nekad dalam mendaki gunung.


Bagaimanapun, gunung dengan rimba liarnya, tebing terjal, udara dingin,kencangnya angin yang membuat tulang ngilu, malam yang gelap dan kabut yang pekat bukanlah habitat manusia modern. Bahaya yang dikandung alam itu akan menjadi semakin besar bila pendaki gunung tidak membekali diri dengan peralatan, kekuatan fisik, pengetahuan tentang alam, dan navigasi yang baik.


Tanpa persiapan yang baik, naik gunung tidak bermakna apa-apa. Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya pendakian gunung. Pertama, faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri pendaki. Cuaca, kondisi alam, gas beracun yang dikandung gunung dan sebagainya yang merupakan sifat dan bagian alam. Karena itu, bahaya yang mungkin timbul seperti angin badai, pohon tumbang, letusan gunung atau meruapnya gas beracun dikategorikan sebagai bahaya objektif (objective danger). Seringkali faktor itu berubah dengan cepat di luar dugaan manusia.


Tidak ada seorang pendaki pun yang dapat mengatur bahaya objektif itu. Namun dia dapat menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan itu. Diri pendaki, segala persiapan, dan kemampuannya itulah yang menjadi faktor intern, faktor kedua yang berpengaruh pada sukses atau gagalnya mendaki gunung.


Bila pendaki tidak mempersiapkan pendakian, maka dia hanya memperbesar bahaya subyektif. Misalnya, bahaya kedinginan karena pendaki tidak membawa jaket tebal atau tenda untuk melawan dinginnya udara dan kencangnya angin.


Tidak bisa ditawar, mendaki gunung adalah kegiatan fisik berat. Karena itu, kebugaran fisik adalah hal mutlak. Untuk berjalan dan menarik badan dari rintangan dahan atau batu, otot tungkai dan tangan harus kuat. Untuk menahan beban ransel, otot bahu harus kuat. Daya tahan (endurance) amat diperlukan karena dibutuhkan perjalanan berjam-jam hingga hitungan hari untuk bisa tiba di puncak.


Bila tidak biasa berolahraga, calon pendaki sebaiknya melakukan jogging dua atau tiga kali seminggu, dilakukan dua hingga tiga minggu sebelum pendakian. Mulailah jogging tanpa memaksa diri, misalnya cukup 30 menit dengan lari-lari santai.


Tingkatkan waktu dan kecepatan jogging secara bertahap pada kesempatan berikutnya. Bila kegiatan itu terasa membosankan, dapat diselingi dengan berenang. Dua olahraga itu sangat bermanfaat meningkatkan endurance dan kapasitas maksimum paru-paru menyedot oksigen (Volume O2 maximum/VO2 max).

Latihan push up, sit up, pull up sebaiknya juga dilakukan untuk memperkuat otot-otot. Saking semangatnya, pendaki muda kerap kali ingin segera mencapai puncak,apalagi bila kegiatan itu dilakukan berkelompok. Persaingan untuk berjalan paling cepat, paling depan, dan menjadi orang pertama memijak puncak,sebaiknya ditinggalkan.


Mendaki gunung yang baik justru melangkah perlahan dalam langkah-langkah kecil dan dalam irama tetap. Dengan berjalan seperti itu , pendaki dapat mengatur napas, dan menggunakan tenaga seefisien mungkin. Bagaimanapun mendaki merupakan pekerjaan melelahkan. Selain itu, keindahan alam dan kebersamaan dalam rombongan, sering menggoda pendaki untuk banyak berhenti dan beristirahat di tengah jalan. Bila dituruti terus, bukan tidak mungkin pendakian malah gagal mencapai puncak. Karena itu, cobalah membuat target pendakian. Misalnya, harus berjalan nonstop selama satu jam, lalu istirahat 10 menit, kembali mendaki selama satu jam dan seterusnya. Lakukan hal ini hingga mencapai puncak atau hari telah sore untuk berkemah. Pada medan perjalanan yang landai, target waktu seperti itu dapat diganti dengan target tempat. Caranya, tentukanlah titik-titik target di peta sebagai titik beristirahat.


Buatlah jadwal rencana kegiatan sehingga waktu yang tersedia digunakan seefektif mungkin dalam bergiat di alam. Jadwal itu memungkinkan pendaki menghitung berapa banyak makanan, pakaian, peralatan harus dibawa, dan dana yang harus disiapkan. Jadwal itu antara lain mencakup keberangkatan, jadwal dan rute pendakian, kapan tiba di puncak, jadwal dan rute pulang, dan seterusnya. Jadwal pendakian perhari dapat lebih dirinci dengan berapa jam jatah pendakian, pukul berapa dimulai dan kapan berhenti serta seterusnya.



Untuk menghindari beban bawaan terlalu berat, hindari membawa barang-barang yang tidak perlu. Misalnya, cukup membawa baju dan celana tiga atau empat stel meski pendakian memerlukan waktu cukup lama. Satu stel pakaian dikenakan saat berangkat dari rumah hingga kaki gunung dan saat pulang. Satu stel sebagai baju lapangan saat mendaki. Satu stel yang lain sebagai baju kering yang digunakan saat berkemah. Rain coat dan payung dapat dicoret dari barang bawaan bila telah membawa ponco. Bila telah membawa lilin, cukup membawa batu batere seperlunya untuk menyalakan senter dalam keadaan darurat. Piring dapat ditinggal di rumah karena wadah makanan dapat menggunakan rantang memasak atau cangkir.


Bila barang perlengkapan telah terkumpul, masukkan semua ke dalam ransel. Jangan biarkan ada sejumlah barang seperti cangkir atau sandal diikat di luar ransel. Selain tidak sedap dipandang, risiko hilang selama pendakian, amat besar. Meski demikian, ada beberapa barang yang ditolerir bila ditaruh di luar ransel dan diikat dengan tali webbing ransel. Misalnya, matras karet dan tiang tenda. Namun, yakinkan, semua telah diikat dengan kencang. Menaruh barang di dalam ransel amat berbeda dengan cara memasukkan buku-buku pelajaran dalam daypack (ransel kecil yang biasa digunakan ke sekolah). Buku pelajaran, baju praktikum, kalkulator dapat kita cemplungkan begitu saja ke dalam daypack. Sebaliknya, barang-barang pendakian harus dimasukkan dalam ransel dengan aturan tertentu sehingga mengurangi rasa sakit saat memanggul dan menghindari ruang kosong dalam ransel.


Prinsip pengepakan barang dalam ransel.

1. Letakkan barang ringan di bagian bawah dan barang berat di bagian atas.

2. Barang-barang yang diperlukan paling akhir (misalnya peralatan kemping dan tidur), ditaruh di bagian bawah dan barang yang sering dikeluar-masukkan(seperti jaket, jas hujan, botol air) di bagian atas.

3. Jangan biarkan ada ruang kosong dalam ransel. Contoh, manfaatkan bagian dalam panci sebagai tempat menyimpan beras.



Untuk itu, langkah pertama mengepak perlengkapan pendakian adalah mengelompokkan barang menurut jenis, seperti:

a. pakaian dan kantung tidur,

b. alat memasak,

c. tenda,

d. makanan.


Bungkus kelompok-kelompok barang itu dalam kantong-kantong plastik agar mudah dicari. Sebagian besar pendaki menganggap, mengepak barang merupakan seni tersendiri dan kerap mengasyikkan.

http://www.arismaduta.org/persiapan-pendakian-gunung

Hobi Mendaki Gunung Bikin Tubuh Lebih Fit

Kegiatan mendaki dua puncak gunung di ekuator yang dilakukan tim E4L (Equatorial Peaks for Lupus) menunjukkan kekuatan perempuan secara fisik dan mental. Bagaimana tidak, 10 pendaki perempuan di atas 40 tahun ini terbukti berhasil mempertahankan motivasi dan semangat menuntaskan misi kemanusiaan untuk penderita lupus (odapus atau orang dengan lupus). Latihan fisik yang dilakukan tiga bulan menjelang keberangkatan menjadi modal sukses pendakian ini. Selain berhasil mencapai puncak menuntaskan misi, para perempuan matang ini juga mengaku memiliki fisik yang jauh lebih bugar dibandingkan 20 tahun silam.

Memiliki fisik yang bugar dan tubuh ideal menjadi impian kebanyakan perempuan. Inilah yang didapatkan perempuan yang tergerak menjalani misi sosial pendakian Gunung Cayambe (5.790 meter) dan puncak berapi tertinggi di dunia Cotopaxi (5.897 meter), di Ecuador, 16-31 Januari 2011 lalu. Ami KDM Saragih (46) dan Veronica Moeliono (47) adalah dua di antaranya.

"Latihan persiapan pendakian dilakukan dengan detail dan disiplin. Setelah menjalani program ini terasa perbedaannya di badan. Tubuh lebih fit saat jalan kaki menanjak dan sambil ngobrol. Saya lebih merasa fit, sedangkan teman yang tujuh tahun lebih muda saja merasa ngos-ngosan. Begitu pun yang terjadi saat jalan kaki bersama suami saya," jelas Ami yang berperan sebagai ketua tim E4L saat pendakian lalu.

Program latihan yang tepat dan dilakukan dengan baik memengaruhi kondisi fisik para pendaki ini. Manfaatnya tak hanya dirasakan saat menjalani pendakian namun juga sesudahnya. "Kondisi fisik saya lebih bagus dari 20 tahun lalu," kata Veronica saat konferensi pers bersama tim E4L beberapa waktu lalu.

Fisik yang fit dimiliki para pendaki bukan hanya pengaruh latihan fisik. Para pendaki ini juga harus terbukti sehat secara medis yang terukur dari hasil pemeriksaan kesehatan. Artinya, tubuh terbukti sehat luar dan dalam karena tak mengidap penyakit yang berisiko. Tentunya kondisi kesehatan seperti ini bisa diraih dengan menjalani pola hidup yang sehat. "Mereka yang boleh mendaki gunung adalah yang memiliki kondisi medis yang baik. Jika hasil general check up oke, mereka boleh mendaki," jelas Rachmat Rukmantara, pelatih fisik tim E4L.

Model latihan pendaki yang bikin fisik lebih fit
Latihan fisik yang diterapkan Rachmat menekankan pada kekuatan dan daya tahan fisik secara mendetail. Latihan inilah yang membuat para perempuan pendaki ini punya fisik yang jauh lebih segar dan muda:

* Fase penyesuaian
Sebagai tahap awal penyesuaian fisik, Rachmat menerapkan latihan daya tahan dengan lari seminggu tiga kali. "Lari harus dengan kondisi aerobik, intensitasnya 70 persen dari denyut nadi maksimal," jelasnya. Cara menghitung denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia Anda.

* Latihan kecepatan dan daya tahan
Sprint menjadi pilihan latihan untuk meningkatkan melatih kecepatan dan daya tahan. Tetapi berikan interval antara sprint dan jalan kaki. "Perempuan di atas 40 tahun memang agak sulit melakukan ini," aku Rachmat. Namun buktinya 10 perempuan pendaki ekuator sukses membuktikannya. Anda yang jauh lebih muda juga tentunya bisa menaklukkan tantangan ini bukan?

* Latihan kekuatan
Untuk melatih kekuatan fisik dilakukanlah latihan beban kepada 10 pendaki puncak gunung di ekuator ini. Latihan beban dilakukan bervariasi. Salah satunya jalan dengan menggunakan beban di kaki atau naik turun tangga dengan mengenakan beban di kaki.

"Perempuan segala usia bisa melakukan ini asalkan semua fase tersebut dilakukan bertahap dan tidak ada yang terlewatkan," kata Rachmat.

Di luar latihan wajib ini, para pendaki juga disarankan melakukan olahraga renang atau bersepeda di waktu senggang. "Tujuannya untuk menyeimbangkan latihan fisik tadi," lanjutnya.

http://nasional.kompas.com/read/2011/02/11/13460090

Apa Alasan Anda mendaki Gunung?

Berbagai macam alasan ketika seseorang ditanya kenapa mendaki Gunung. Lalu jawaban Anda?

1.Because It’s There….
2.MENDAKI GUNUNG = MENGHARGAI HIDUP
3. YOU WILL NOT KNOW IF U R NOT THERE YET AND THE ANSWER IS THERE4.
4. KUTUKAN
5. karena gw ga bs berenang. klo bs berenang, mungkin gw akan lebih memilih ke laut
6. gw ga mampu beli AC tuk gw pasank dirumah biar rumah gw bisa dingin
7. PANGGILAN JIWA
8. kalo turun gunung biasanya pendekar tuh om…
9. karena saya mau naik, klo gak mau juga ngapain naik
10. untuk mengenal indonesia seutuhnya harus dengan mengenal masyarakat indonesia yang hidup di dalamnya karena itulah kami naik gunung
11. Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”(Soe Hok Gie, 1969)
12. karena ketika gw naik gunung gw merasakan nikmat yang tidak bisa diukur dengan materi…
dan melibihi dari orgasme apapun yang pernah gw rasakan…
13. dengan mendaki gunung kita dapat menyadari betapa lemahnya diri kita, betapa kecilnya diri kita dihadapan sang pencipta
dengan mendaki gunung kita belajar untuk mengenyahkan kesombongan yang ada di dalam diri kita
dengan mendaki gunung kita dapat mengetahui betapa besar kasih sayang Allah terhadap makhluk2-Nya
dengan mendaki gunung kita dapat menyadari siapa sesungguhnya diri kita
dengan mendaki gunung kita belajar untuk bekerjasama
dengan mendaki gunung kita belajar untuk mandiri
dengan mendaki gunung kita belajar untuk peka terhadap lingkungan kita
“Berdiri di puncak dunia, Menyadari betapa kecilnya kita dihadapan-Nya”
14. untuk turun lg gan…
15. Buat menafkahi batin saya gan
16. Gunung ada untuk diamati, untuk dipelajari, dan untuk dipahami…
Setelah mengerti… Hati akan terasa lebih tenang dari biasanya…. dan lebih rendah hati dari biasanya…
17.  matahari pagi jam 7an + ngopi = dahsyat
- siang hari ngadem di deket mata air ato abwah pohon = sloooww
- sore hari masak makanan di tgh hutan = unik
- malem ngrenung sendiri = syahdu
everytime is precious at mountain, that’s why.
18. mendaki gunung untuk dapat kembali pada-Nya.
19. karena tujuan manusia hidup adalah puncak
20. nyari jodoh??…..
21. mencoba manjadi bagian dari alam….
dengan mensyukuri apa yang telah dianugerahkan, dengan tetap menjaganya agar tetap lestari..
22. untuk lebih mengenal siapa diri kita sendiri, arti sebuah persahabatan, dan mengagumi kebesaran ciptaanNYa…
23. tak kan habis sebuah pemimpin di suatu bangsa jika generasi penerusnya suka berpetualang
24. karna saat naek gunung q bisa terpaku, tercenung, teringat segala kenangan yg hanya muncul saat dalam sepi dan dinginnya di gunung
25. jiwa petualang gan,,seru ngejalanin hidup di alam liar
26. karena gw sayang ama peralatan gw..
sayang uda gw beli mahal2 kagak dipake..
27. You Will Die if you still in Town..Grey Dirty Old City..

Green Fresh Nature..
28. bener2 addiktif
29. Menghilangkan kepenatan gan…menikmati indahnya dunia
30. karena saya bisa menenangkan otak fikiran saya, mengobati jiwa yg terkadang sombong, dan pastinya mengagumi ciptaan-Nya.
31. ada yang bilang, Because it’s there..
ada yang bilang, karena saya menghargai hidup..
ada yang bilang, karena saya mendapat kepuasan saat berada di puncak gunung
ada yang bilang, karena saya inginkan ketenangan..
saya bilang…

Karena pertanyaan itu tidak pernah terjawab sempurna..
32. gw cuma bsa jwb…naek gunung ja…n’ lo bakal tau jwbn’a.
33. Biar punya bahan cerita buat anak & cucu
34. intinya banyak yg kita dapatkan dari pengalaman mendaki gunung,misalkan persahabatan kita terhadap temen-temen akan teruji,mental,kekompakan,keindahan alam yg tidak akan kita dapatkan saat berada di kota,dan masih banyak lagi yg tidak bisa di artikan dengan kata-kata.
35. klo gw cuman mo cari capek
soalnya kebiasaan tidur doang di rumah
36. karna bisa boker di tempat yang tertinggi.
37. Ketika orang berkata tentang manfaat dan guna, aku berkata tentang cinta dan keindahan
38. ah, seandainya kalian tau ada apa dipuncak sana, pasti semua orang akan berbondong-bondong naik ke gunung..

tread asli dapat dilihat di http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1922031

Mendaki Gunung = Menghargai Hidup

Sedikit sekali orang yang bisa memahami keadaan seseorang atau keadaan sekitarnya, jika ia tidak terjun langsung atau mengalami apa yang dirasakan seseorang dalam kehidupannya.

Pencinta Alam atau biasa disebut PA, itulah yang pertama kali orang katakan saat melihat sekelompok orang – orang ini. Dengan ransel serat beban, topi rimba, baju lapangan, dan sepatu gunung yang dekil bercampur lumpur, membuat mereka kelihatan gagah. Hanya sebagian saja yang menatap mereka dengan mata berbinar menyiratkan kekaguman, sementara mayoritas lainnya lebih banyak menyumbangkan cibiran, bingung, malah bukan mustahil kata sinis yang keluar dari mulut mereka, sambil berkata dalam hatinya, “Ngapain cape – cape naik Gunung. Nyampe ke puncak, turun lagi…mana di sana dingin lagi, hi…!!!!!!!”

Tapi tengoklah ketika mereka memberanikan diri bersatu dengan alam dan dididik oleh alam. Mandiri, rasa percaya diri yang penuh, kuat dan mantap mengalir dalam jiwa mereka. Adrenaline yang normal seketika menjadi naik hanya untuk menjawab golongan mayoritas yang tak henti – hentinya mencibir mereka. Dan begitu segalanya terjadi, tak ada lagi yang bisa berkata bahwa mereka adalah pembual !!!!!

Peduli pada alam membuat siapapun akan lebih peduli pada saudaranya, tetangganya, bahkan musuhnya sendiri. Menghargai dan meyakini kebesaran Tuhan, menyayangi sesama dan percaya pada diri sendiri, itulah kunci yang dimiliki oleh orang – orang yang kerap disebut petualang ini. Mendaki gunung bukan berarti menaklukan alam, tapi lebih utama adalah menaklukan diri sendiri dari keegoisan pribadi. Mendaki gunung adalah kebersamaan, persaudaraan, dan saling ketergantungan antar sesama.

Dan menjadi salah satu dari mereka bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi pandangan masyarakat yang berpikiran negative terhadap dampak dari kegiatan ini. Apalagi mereka sudah menyinggung soal kematian yang memang tampaknya lebih dekat pada orang - orang yang terjun di alam bebas ini. “Mati muda yang sia – sia.” Begitu komentar mereka saat mendengar atau membaca anak muda yang tewas di gunung. Padahal soal hidup dan mati, di gunung hanyalah satu dari sekian alternative dari suratan takdir. Tidak di gunung pun, kalau mau mati ya matilah…!!! Kalau selamanya kita harus takut pada kematian, mungkin kita tidak akan mengenal Columbus penemu Benua Amerika.

Di gunung, di ketinggian kaki berpijak, di sanalah tempat yang paling damai dan abadi. Dekat dengan Tuhan dan keyakinan diri yang kuat. Saat kaki menginjak ketinggian, tanpa sadar kita hanya bisa berucap bahwa alam memang telah menjawab kebesaran Tuhan. Di sanalah pembuktian diri dari suatu pribadi yang egois dan manja, menjadi seorang yang mandiri dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Rasa takut, cemas, gusar, gundah, dan homesick memang ada, tapi itu dihadapkan pada kokohnya sebuah gunung yang tak mengenal apa itu rasa yang menghinggapi seorang anak manusia. Gunung itu memang curam, tapi ia lembut. Gunung itu memang terjal, tapi ia ramah dengan membiarkan tubuhnya diinjak – injak. Ada banyak luka di tangan, ada kelelahan di kaki, ada rasa haus yang menggayut di kerongkongan, ada tanjakan yang seperti tak ada habis – habisnya. Namun semuanya itu menjadi tak sepadan dan tak ada artinya sama sekali saat kaki menginjak ketinggian. Puncak gunung menjadi puncak dari segala puncak. Puncak rasa cemas, puncak kelelahan, dan puncak rasa haus, tapi kemudian semua rasa itu lenyap bersama tirisnya angin pegunungan.

Lukisan kehidupan pagi Sang Maha Pencipta di puncak gunung tidak bisa diucapkan oleh kata – kata. Semuanya cuma tertoreh dalam jiwa, dalam hati. Usai menikmati sebuah perjuangan untuk mengalahkan diri sendiri sekaligus menumbuhkan percaya diri, rasanya sedikit mengangkat dagu masih sah – sah saja. Hanya jangan terus – terusan mengangkat dagu, karena walau bagaimanapun, gunung itu masih tetap kokoh di tempatnya. Tetap menjadi paku bumi, bersahaja, dan gagah. Sementara manusia akan kembali ke urat akar di mana dia hidup.

Ya, menghargai hidup adalah salah satu hasil yang diperoleh dalam mendaki gunung. Betapa hidup itu mahal. Betapa hidup itu ternyata terdiri dari berbagai pilihan, di mana kita harus mampu memilihnya meski dalam kondisi terdesak. Satu kali mendaki, satu kali pula kita menghargai hidup. Dua kali mendaki, dua kali kita mampu menghargai hidup. Tiga kali, empat kali, ratusan bahkan ribuan kali kita mendaki, maka sejumlah itu pula kita menghargai hidup.

Hanya seorang yang bergelut dengan alamlah yang mengerti dan paham, bagaimana rasanya mengendalikan diri dalam ketertekanan mental dan fisik, juga bagaimana alam berubah menjadi seorang bunda yang tidak henti – hentinya memberikan rasa kasih sayangnya.

Kalau golongan mayoritas masih terus saja berpendapat minor soal kegiatan mereka, maka biarkan sajalah. Karena siapapun orangnya yang berpendapat bahwa kegiatan ini hanya mengantarkan nyawa saja, bahwa kegiatan ini hanya sia – sia belaka, tidak ada yang menaifkan hal ini. Mereka cuma tak paham bahwa ada satu cara di mana mereka tidak bisa merasakan seperti yang dirasakan oleh para petualang ini, yaitu kemenangan saat kaki tiba pada ketinggian. Coba deh….!!!!!!!!

cantigi.net/2008/12/mendaki-gunung-menghargai-hidup