Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 26 September 2012

API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

I.     PENDAHULUAN

  • Api unggun merupkan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan diri dari gangguan binatang buas
  • Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan api unggun dilaksanakan sebagai acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.
  • Tujuan diselenggarakannya api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas.
II      MATERI POKOK
  1. Nilai pendidikan dari api unggun, diantaranya :
  •  Mempererat persaudaraan.
  •  Memupuk kerjasama ( Gotong Royong )
  •  Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri
  •  Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan
  •  Mengembangkan bakat dan kreativitas
  •  Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton
    2.  Tata cara pelaksanaan api unggun
  • Tempat diselenggerakanya api unggun adalah di medan terbuka,  berupa lapangan yang cukup luas,    tanahnya kering dengan permukaanya rata.
  • Bila api unggu dilaksanakan dilapangan berumpu yang tumbuh dengan baik, maka pada tempat yang direncanakan tersebut, rumputnya dipindahkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditanam kembali sesudah api unggun selesai.
  • Setelah kegiatan api unggun selesai, lokasi api unggun harus bersih seperti semula, tidak terlihat bekasnya.
  • Tidak merusak lingkungan.
    3.  Api unggun dapat diikuti pramuka penggalang, penegak dan pandega. Pramuka tidak diperkenan
         mengadakan kegiatan api unggun, karena :
  • Cuaca dimalam hari di alam terbuka sangat rawab bagi kesehatan anak usia Siaga.
  • Anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti kegiatan api unggun.
  • Kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk pesta siaga, panggung gembira, lagu dan sebagainya.
   4.   Macam-macam bentuk api unggun
  • Bentuk Piramid di bagi dalam 2 bentuk api unggun : Berbentuk Segi Tiga dan berbentuk Segi Empat 
  • Bentuk Pagoda : Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah-tengah diberi kayu yang mudah terbakar
  • Bentuk Pagoda Roboh :Ujung kayu diatur agar di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah dibakar, Pagoda Roboh di buat bilamana bentuk dan panjang kayu tidak sama.
  • Bentuk Kursi : Bentuk unggun seperti kursi, menggunakan kayu yang diletakan berjajar seperti kursi.
  5.   Acara Api Unggun
  • Pada acara api unggun peserta menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seni, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan, sandiwara, fragmen, dll
  • Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan, mengatur jalannya api unggun serta melakukan pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara selesai.
  • Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama acara api unggun berlangsung.
" api unggun sebagai kegiatan di alam terbuka dapat mengembangkan aspek-aspek kejiwaan pada peserta didik, sehingga tepat kiranya bila api unggun dinyatakan sebagai alat pendidikan. Penyelenggaraan dapat diprogramkan secara terbuka di Gugusdepan maupun Kwartir Ranting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar